
Edukasi kepada masyarakat tentang keuangan syariah dinilai masih jauh dari harapan. Namun, peluang untuk mengembangkan sektor keuangan syariah masih ada. Produk dan transaksi keuangan di pasar modal syariah juga terus berkembang.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan berbagai aturan penunjang sektor keuangan syariah, termasuk pada pasar modal. Selain itu, berbagai pelatihan juga diberikan kepada para pemangku kepentingan. Indonesia juga meraih berbagai penghargaan global pada sektor keuangan syariah.
”Ini adalah upaya kita bersama, kita tidak boleh berpuas diri. Dari riset yang dilakukan OJK, ternyata tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah rendah, (yakni) hanya 9,14 persen untuk literasi dan 12 persen untuk inklusi. Ini harus ditingkatkan terus-menerus. Khusus pasar modal syariah hanya 0,8 persen inklusinya dan 0,5 persen literasinya. Ini merupakan peluang kita untuk terus maju,” kata Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK Antonius Hari PM ketika membuka acara Shariah Investment Week di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Dalam acara tersebut, tidak hanya ada pameran produk investasi syariah, tetapi juga berbagai kelas edukasi dan talk show.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menambahkan, di pasar modal tidak sulit untuk menemukan instrumen yang sesuai dengan aturan syariah. ”Untuk saham, dari 866 saham di BEI, 49 persen jika dilihat dari sisi kapitalisasi pasar sudah sesuai syariah. Kalau dari dari rata-rata transaksi harian, 43 persen sudah syariah, dan dari sisi frekuensi perdagangan, 63 persen saham di BEI juga sudah mengikuti aturan syariah,” papar Hendrik.
Potensi pertumbuhan pasar modal syariah juga sangat besar. ”Pasar modal Indonesia merupakan salah satu dari sedikit pasar modal yang sepenuhnya sharia comply dari end to end. Ada 20 fatwa yang memberikan kesesuaian terhadap aturan syariah, mulai dari perdagangan, penyelesaian, penyimpanan, juga produk,” kata Jeffrey.
BEI juga ikut mengampanyekan investasi, khususnya kepada anak-anak muda. Tidak hanya investasi pada instrumen konvensional, tetapi termasuk juga investasi pada instrumen syariah. Secara keseluruhan, ada 47 stan pada pameran virtual SIW 2023, termasuk 13 stan Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB-SOTS).
Meningkatkan literasi
Sementara itu, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan literasi para investor ritel di pasar modal, BEI meluncurkan aplikasi IDX Mobile. Melalui aplikasi ini, para investor dapat memperoleh informasi secara seketika mengenai harga saham, indeks saham, berita tentang emiten, hingga laporan keuangan. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara gratis. Dengan aplikasi versi berbayar, para investor juga dapat memanfaatkan fitur simulasi perdagangan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, dibandingkan dengan sektor keuangan lainnya, literasi masyarakat terhadap pasar modal terbilang rendah. Padahal, jumlah investor terus bertambah.
sumber : https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/06/15/peluang-pengembangan-pasar-modal-syariah-besar